Selasa, 22 Juli 2008
Gaya Sentrifugal
Minggu, 13 Juli 2008
Pertamax Plus = Ngacir.?
Oktan adalah ukuran yang diterapkan di bensin yang menunjukkan sampai di suhu panas berapa ia terbakar dengan sendiri ( tanpa disundut percikan api ). Untuk menyeragamkan dipakai angka yang disebut RESEARCH OCTANE NUMBER atau biasa disingkat RON. Semakin tinggi angka RON-nya semakin tahan panas dia. Nah, bensin premium yang kalian pakai itu RON 88, Pertamax 91 dan Pertamax Plus 95. Selanjutnya, kalian tau piston mesin kan ?( Orang Betawi bilang ZEKER ) Gerakannya naik turun karena udara yang dimampetin waktu naik dicampur bensin dari karburator trus dibakar pakai busi:DORR !! piston ditendang ledakan itu kebawah, tapi setelah mentok dibalikin lagi keatas sama KRUK AS yang bentuknya bunder. Gitu bolak-balik sampai motormu ngacir. Semakin tinggi kompresinya semakin mampat udaranya dan semakin gede tendangannya dan semakin besar tenaganya. Tetapi semakin tinggi kompresinya semakin tinggi pula panas yang timbul. Nah disini Oktan berbicara. Untuk motor yang biasa dipasarkan di Indonesia sengaja dibikin kompresinya rendah. Misalnya 1 : 9; Jangan bingung, itu perbandingan volume silinder saat piston pol dibawah ( misal volumenya 90 cc) dan saat pol diatas ( disini jadi cuma 10 cc ). Jadi temen-temen bisa pakai Premium yang murah meriah. Tetapi resikonya, tenaga mesinnya kecil. Biasanya dikompensir dengan memperbesar volume atau CC motor ( tapi jadinya boros juga ya?). Sedang motor punya KP001 itu bikinan luar nagri, jadi kompresinya tinggi, tenaganya gede tapi resikonya? Pakai Pertamax Plus! Kalau pake Premium? Ya bensinnya terbakar duluan sebelum businya ngeluarin api. Akibatnya gak jadi tenaga tetapi malah mesinnya panas. Tandanya? Mesin”ngelitik” ( itu sebenarnya bunyi ledakan kecil-kecil di dalam silinder ).
Jadi jelas kan sekarang, kenapa motor KP001 ngacir? Kalau pingin, jangan Cuma bensinnya dituker motornya juga. Jual kebun mertua he..he..he
Jumat, 04 Juli 2008
Seputar SAE Oli Mesin
Salah satu fungsi utama oli mesin adalah untuk mengurangi keausan yang disebabkan adanya gesekan atau friksi antar dua komponen mesin yang bergerak atau bergesekan satu sama lain. Makin kecil koefisien gesek suatu oli mesin, maka pelumasan semakin baik dan keausan semakin kecil. Kekentalan suatu oli mesin merupakan sifat fisik oli yg cukup penting. Namun terkadang masih banyak Otomania salah mengartikan kekentalan/SAE suatu oli mesin . Bahkan tdk jarang mitosnya lebih menonjol ketimbang faktanya. Disini kami mencoba berbagi tentang ilmu kekentalan oli ini dari hasil uji yg dilakukan di Lab. Lemigas terhadap berbagai merk dan SAE oli yg beredar di pasaran. Mudah2 hal ini menjadi pencerahan bagi Kita semua dan tidak keliru lagi memaknai kode SAE/kekentalan suatu oli mesin. Semoga..
Berikut adalah hal2 yg perlu difahami ttg kekentalan/SAE oli mesin :
- Kekentalan/SAE suatu oli mesin bukanlah ukuran mutu suatu oli. SAE hanyalah sebagai pembeda atau kelas2 suatu oli mesin berdasarkan tingkat sifat kekentalannya.
- rendah (encer) tidak identik dengan mutu yg lebih baik dibandingkan yg kental.
- Makna sesungguhnya dari kode SAE bukanlah sekedar encer atau kental, tetapi lebih berkaitan pada kemampuan oli tersebut untuk beradaptasi pada suhu rendah dan tinggi.
- Kode SAE 20W50 misalnya, makna dibalik kode ini sebenarnya, suatu oli yg memiliki kemampuan (telah lulus uji) distarter pada suhu (minus) -10 C dan bisa dialirkan di dalam mesin sampai suhu -20 C . dan memiliki minimum keketalan tertentu pada suhu tinggi 150 C (HTHS).
- Untuk SAE 10W40 , lulus uji sampai – 30 . Semakin kecil angka SAE dg Huruf W semakin dingin suhu ujinya, dst.
- Oli yg paling umum dipakai di negara bersalju adalah SAE 10W30 dan 5w30. Apapun jenis mobilnya. Disini faktor pertimbangnnya murni kondisi/suhu di negara tsb. Kalau memakai oli mis.20w50 , kendala utamanya adalah jenis oli tsb. bisa membeku pada kondisi dingin/salju di negara tsb. Utk Di Indonesia, sejatinya, menurut lembaga API berapapun kode SAE bisa dipakai tanpa mesti khawatir bermasalah dimesin.. Dan lebih utama adalah SAE 20w50,10w40. Namun utk ”performa/kinerja” mesin2 modern, oli-oli lebih encer menjadi layak dipertimbangkan.
- Pada umumnya oli kental + adtif friksi dan anti aus yg bagus, lebih memiliki sifat perlindungan yg lebih baik pd mesin dibandingkan yg encer. Kalau Cuma kental aja tapi aditif nya jelek tidak berpengaruh. Oli encer lebih mendukung pada performa dan irit bensin, namun kekurangannya relatif kurang baik pada perlindungan mesin. Dan cenderung memperpendek usia mesin.
- Keketalan/SAE bukanlah satu-satunya hal yg mendukung kinerja dan perawatan mesin. Kandungan aditif pada oli lebih menentukan baik tidaknya perawatan mesin.
Demikian hal-hal umum yang dapat dijadikan pertimbangan dalam pemilihan oli mesin motor kesayangan para bro sekalian. Semoga menambah wawasan dan menambah mantap aktivitas berkendara ente yah bro..
Aktivitas Touring [3#3]
Pada tulisan berikut ini kami akan memaparkan prosedur yang perlu diikuti baik oleh peserta maupun petugas dalam aktivitas touring. Seperti telah dipaparkan sebelumnya, agar dapat berlangsung secara zero-accident, ada pakem-pakem yang hendaknya diikuti dalam aktivitas bermotor yang mengasyikan ini. Dalam aktivitas touring, semua peserta terbagi ke dalam 2 (dua) kategori besar : Peserta dan Petugas, yang mengikuti kegiatan dalam koridornya masing-masing. Selain itu, sepesifikasi perlengkapan juga terbagi untuk 2 (dua) kelompok, perlengkapan kendaraan dan perlengkapan pengendara. Oke bro, daripada lama-lama, mending langsung aja kali yah.? Berikut ini adalah kondisi motor yang diijinkan ikut dalam perjalanan touring (berlaku untuk semua peserta dan petugas) :
- Kendaraan dapat berjalan dengan baik.
- Ban harus dalam keadaan baik. Dilarang memakai ban kecil dan atau terlalu tipis.
- Semua lampu (depan, belakang, rem, sen) harus berfungsi dengan baik. Dilarang mamakai lampu yang dapat menyilaukan pengendara di belakangnya seperti bahan mika putih & bohlam putih.
- Oli mesin dan minyak rem dalam keadaan baik.
- Rem depan dan belakang berfungsi dengan baik.
- Klakson berfungsi dengan baik.
- Kaca spion lengkap. Dilarang memakai kaca spion kecil.
- Toolkit standard lengkap.
- Bahan bakar penuh.
Sedangkan berikut ini adalah perlengkapan yang diperlukan oleh pengendara dan penumpang (boncenger) termasuk petugas (road capten, vooridje (fo-rider), safety officer (satgas), sweeper, technical office) :
- Helm. Pengendara dan penumpang diwajibkan memakai minimal helm open face (3/4) lengkap dengan kacanya. Dilarang keras memakai helm cetok.
- Jacket. Diwajibkan memakai jaket dan disarankan yang agak tebal untuk proteksi yang lebih baik.
- Celana Dilarang memakai celana pendek. Disarankan memakai celana dengan bahan yang tebal seperti jeans.
- Sepatu Pengendara dan penumpang diwajibkan memakai sepatu, dianjurkan sepatu dari jenis bahan kulit dan memiliki tinggi minimal semata kaki.
- Sarung tangan Diwajibkan memakai sarung tangan.
- Body Protector/Pelindung dada. Disarankan memakai body protector.
- Jas Hujan Diharuskan membawa jas hujan baik untuk pengendara maupun penumpang. Dilarang memakai jas hujan jenis ponco.
- Obat-obatan untuk keperluan pribadi. Membawa obat-obatan yang diperlukan untuk keperluan pribadi.
Selain itu, juga terdapat dokumen-dokumen yang harus ada pada setiap peserta dan petugas adalah Kartu Identitas (KTP), Surat Ijin Mengemudi (SIM), dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Demikian perlengkapan standar kendaraan dan pengendaranya yang harus dipenuhi oleh setiap peserta (dan petugas) dalam aktivitas touring.
Oke bro, keep going aja with your bike. Selalu ber-safety riding, our brotherhood never ends.. and Bravo BBC.!