Rabu, 15 Juli 2009

Tips bermotor buat para Lady Biker

Lalu lintas di Ibu Kota Jakarta memang sudah terkenal dengan keruwetannya. Busway sebagai kendaraan alternatif untuk mengatasi masalah ini, ternyata tidak banyak membantu. Harus diakui, sepeda motor adalah salah satu jenis kendaraan yang cukup ampuh untuk menerjang kemacetan. Jika dulu kendaraan roda dua ini hanya didominasi oleh kaum laki-laki, namun sekarang para perempuan juga tidak mau ketinggalan berkendara mengarungi jalan raya ibu kota dengan kendaraan tersebut. Agar berkendara dengan sepeda motor semakin asyik, lengkapi diri Anda dengan beragam perlengkapan seperti berikut :

  • Helm. Benda ini adalah perlengkapan wajib yang harus dikenakan para pengendara sepeda motor. Fungsinya amat penting untuk melindungi bagian kepala Anda jika terjadi suatu kecelakaan yang tak terhindarkan. Saat ini helm tersedia dengan beragam pilihan warna dan corak. Anda tidak perlu lagi malu bila mengenakannya.
  • Gunakan krim tabir surya. Pilih krim tabir surya dengan SPF 30 atau 50 untuk menangkal paparan sinar matahari langsung, sehingga kulit tetap terawat dan terhindar dari kanker kulit.
  • Jangan lupa mengenakan jaket, karena hembusan angin yang cenderung langsung menerpa kurang baik untuk tubuh. Selain itu jaket juga berfungsi untuk melindungi tubuh dari teriknya sinar matahari. Sediakan pula jaket dari bahan parasut jika sewaktu-waktu hujan turun.
  • Pilih sepatu yang nyaman. Sepatu sneakers bisa menjadi pilihan yang aman sebagai tumpuan saat kendaraan berhenti. Namun bagi Anda yang memiliki kaki kurang panjang, sepatu wedges bisa berguna untuk “menyambung” panjang kaki.
  • Kacamata Hitam. Selain untuk menangkal sinar matahari yang menyilaukan mata, kaca mata hitam juga dapat menambah gaya pada penampilan Anda.
  • MP3 Player. Musik adalah resep ampuh untuk mengusir rasa sepi dan jenuh akibat kemacetan. Anda bisa mendengarkan musik sepanjang perjalanan dengan menggunakan MP3 mungil. Namun pastikan volume suaranya tidak terlalu keras, karena Anda harus peka dengan keadaan sekitar dan berkonsentrasi saat mengendara.

-(conectique.com)/dw
Originally from : www.balapmotor.com

Minggu, 05 Juli 2009

Tips Bermotor di Bulan Ramadhan

Menjelang bulan suci Ramadhan yang akan segera tiba ada baiknya kita mempersiapkan diri sebaik baiknya di dalam segala hal baik yang berkaitan dengan ibadah maupun sesuatu yang dapat menunjang kelancaran dalam melaksanakan ibadah puasa.

Makan Sahur

Berbeda dengan pengendara mobil, pengendara motor diharuskan memiliki stamina lebih prima dibanding pengendara mobil. Hal ini dikarenakan pengendara motor akan lebih mendapatkan tantangan secara fisik, terutama bagi bikers yang hidup diperkotaan, salah satu tantanganya adalah udara panas dan kemacetan. Tentunya tanpa persiapan yang memadai hal ini dapat mengakibatkan dehidrasi.

  • Makanan sahur hendaknya mengandung 4 sehat, 5 sempurna, 6 gratis! :-D agar tidak hanya mengenyangkan namun juga dapat menyuplai kebutuhan tubuh untuk jangka waktu cukup lama.
  • Hindari minuman berkafein tinggi karena dapat memicu seseorang untuk buang air kecil. Minumlah segelas teh hangat dan setidaknya 2 gelas air putih sebagai cadangan air.
  • Makanan ringan mengandung glukosa (gula) bukan hal yang tabu untuk dikonsumsi karena dapat meningkatkan energi dan stamina tubuh.

Diperjalanan Pulang - Pergi

Ini merupakan faktor terbesar yang membedakan seorang bikers dengan seorang pengendara mobil. Meskipun sama sama harus menahan lapar dan haus namun seorang bikers harus terus siaga ketika berada di atas motor dan juga harus mendapat terpaan hawa panas yang berasal dari cuaca maupun panas mesin kendaraan lainya.

Saat pergi beraktifitas usahakan berangkat lebih awal, karena jika terburu buru biasanya akan mengkibatkan stres yang dapat memicu keluarnya cairan dalam tubuh (kringat). Ujung ujungnya ketika sampai di tempat tujuan menjadi lemas dan sulit bekerja maximal.

  • Saat pulang kantor hindari jalur protokol dan jalur rawan macet (meskipun rata2 antara pukul 4-6 sore di bulan puasa jalanan manpun menjadi macet total) carilah jalan tikus (gang-komplek perumahan) umumnya lebih sepi.
  • Jika tidak memungkinkan berbuka bersama keluarga tercinta di rumah jangan memaksakan diri. Carilah cafe atau warung yang cukup aman sembari menunggu waktu berbuka. Menjelang pukul 7 barulah lanjutkan perjalanan karena situasi lalu lintas mulai berkurang.

Dengan sedikit teknik dan utak atik, Puasa bagi bikers dapat menjadi lebih mudah layaknya pengendara mobil. Pada akhirnya INDOBIKERS mengucapkan:

SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA RAMADHAN! :-D

Sep 12th, 2007 by INDOBIKERS
Originally from: http://ducatimonster.wordpress.com

Kamis, 02 Juli 2009

Ban Hujan yang cocok untuk Motor

Banyak pemilik sepeda motor kalang kabut menghadapi musim hujan ini. Ada yang nggak bisa mulus kala manuver di tikungan lantaran tunggangannya memakai ban jenis kering. Lalu, ada yang salah kaprah beli ban basah. “Padahal, produsen ban nasional bikin ban sudah menyesuaikan dengnan kondisi jalan dan niklim Indonesia,” tegas Yulfahmi, pimpinan Departemen technical Production PT Gajah Tunggal, produsen ban IRC. Biasanya, lanjut Yulfami, saat memproduksi sudah diperhitungkan bisa dipakai saat kondisi jalan basah atau kering. Apalagi ban yang diproduksi untuk standar pabrikan motor.

Lalu, ban seperti apa yang cocok untuk kondisi jalan basah? Yang jelas, semua desain ban yang mempunyai pattern groove (alur kembang) cocok untuk jalanan basah. “Sebab groove berfungsi sebagai jalur air dan memecah genangan air sehingga bagian yang menonjol bisa mengcengkeram aspal,” jelas Yulfami. Ban standar bawaan pabrik, sebenarnya paling ideal buat jalanan basah maupun kering. Sebab, terang Yulfami, sudah diperhitungkan dengan berat dan tenaga motor. Baik diameter maupun lebar tapak.

Pertanyaannya, mana yang lebih baik, ban dengan banyak coakan yang rapat atau renggang? Makin rapat groove makin baik membuang air di jalan tergenang. Sebaliknya, yang renggang telat memecah genangan air. Tapi, coakan rapat atau renggang juga berisiko. “Ini menyangkut umur ban,” ungkap Yulfahmi.

Jika groove rapat, permukaan ban yang bersinggungan dengan aspal semakin sedikit. Artinya, beban yang ditanggung jadi lebih berat. Akibatnya gesekan akan lebih cepat menggerus kompon ban. Umur ban jadi lebih singkat. Masih ada lagi, soal coakan di bibir ban. Ada ban yang punya pattern sampai bibir, ada juga yang tidak. Tapi jangan menghakimi ban yang tidak ‘dicoak’ sampai bibirnya tidak bagus. Semua sudah dianalisa saat didesain. Terutama kemampuan sudut kemiringan ban. “Biasanya, meski miring saat manuver, tidak sampai habis sisi bibir ban. Masih tersisa sekitar 1 centimeter. Nah, biasanya sampai jarak itu produsen membuat coakan,” jelas Willianto Husada, dari produsen ban Indo Tire. (Aries)

Sumber : otomotif.kompas.com
@ TCI Tangerang Chapter